kau adalah orang yang begitu berarti untukku,kau adalah separuh nafas yang telah tuhan berikan untukku,tapi kini aku mencoba pergi dari hidupku sendiri,,,.
sesungguhnya aku kerap kali ragu apakah kami akan tetap bersama hingga pelaminan,aku kerap bertanya pada diriku siapkah aku? dan selalu ku jawab siap walaupun aku harus susah payah menyesuaikan karakter yang begitu sangat berbeda,kerap kali aku jatuh dan aku tetap berusaha bangkit,tapi hari itu aku mengerti dia masih senang bermain,itu amat melukaiku,aku tidak akan memberi tahunya mengapa aku tau dia masih suka bermain-main,cukup aku yang tau,sikapmu yang masih seperti ABG labil saja,hari itu aku memang marah,,... dan aku memilih bungkam kemudian pergi,aku lelah dengan perasaanku yang memilikinya tetapi hatiku tak tenang,entahlah mungkin dia masih ingin mencari yang terbaik,atau memang sudah wataknya seperti itu,iya inilah aku sampai pada titik dimana aku tidak bisa menerima lagi sikapnya yang main-main itu. Dia menyakitiku padahal dia belum menjadi siapa-siapa dalam hidupku,apalagi jika aku telah menjadi miliknya yang seutuhnya,mungkin dia akan lebih seenaknya. entahlah aku yang tak terbiasa dengan sikap seperti itu atau memang sikap itu tak pantas,cukup lah aku melihat banyak orang di sekelilingku yang main-main dalam keluarganya... aku jenuh aku pikir itu amat sangat tidak pantas,,...
aku hanya menginginkan keluarga yang harmonis memberikan ketentraman dalam hatiku,yang bisa menjaga perasaan dan kepercayaanku,,,.. aku tidak mau menanggung hal yang fatal ktika nantinya aku telah berkeluarga dan mempunyai anak,karena saat itu aku sebagai orang tua harus mendidik anak-anakku,dan lingkungan yang seperti itu tidak baik untuk anak-anakku kelak..
aku tidak mengerti mengapa dia selalu mengelak,atau mungkin dia tidak merasa telah menyakitiku??
mungkin seperti itu........
bahkan aku tidak pernah dekat dengan siapapun disini,smsan,bbman,chatingan atau bahkan bertemu dengan lelaki lain,jadi rasanya wajar kan bila aku ingin mendapatkan yang setimpal untukku bukan perasaan yang tidak tenang dan tidak karuan ini sepanjang aku bersamanya
aku telah mencoba menjadi sepertinya,tapi aku tak berhasil yang ada aku jijik melihatku sendiri,dan aku selalu mengurungkan niatku untuk sekedar mengobati lukaku,aku memilih tetap setia....dan tidak melancarkan apa yang menjadi pikiranku,biarlah kataku aku dengan kesendirianku agar kelak aku tidak pernah merasa bersalah atas segala keputusanku di masa depan,aku tidak mau di bayang-nbayangi perasaan bersalah yang tentunya akan membuatku semakin sulit melupakan segala kenangan,biarlah aku disini dengan sikap dan kepribadianku,yang mengajariku tetap baik meski diterpa skit berulang,aku hanya menyerahkan segalanya pada Tuhan,DIA lebing mengetahui yang terbaik untuk kami dam masa depan kami...
hari ini aku siap melangkah mundur darinya meski aku tak tau bagaimana cara mengobati luka ini,dan sampai kapan luka ini akan menanah,,biarkan saja dia dengan masa mudanya,,,biarkan dia dengan sifatnya karena aku memang sudah tak sanggup berjalan dengan jarak dan sikapnya,...
aku tidak akan kembali padanya selama dia masih dengan sikapnya yang tidak berubah dengan jarak yang masih terbuka sangat jauh diantara aku dan dia,aku hanya akan kembali ketika dia telah mengubah cara hidupnya,menetapkan hanya aku,dan memangaks jarak diantara kami,dengan apakah???aku pikir hal itu hanya mungkin dengan satu kata PELAMINAN...
jangan pernah datang kembali untuk mempermainkan perasaanku,karena sejauh apapun jarak,sejauh apapun mata tak melihat,mata Tuhan melihatnya,...
terimakasih atas segala kenangan yang indah yang tak mungkin pernah bisa ku lupakan,segala waktu yang tak mungkin terulang kembali,dan selamat menghirup udara kebebasan dariku,,..
mari kita memperbaiki diri untuk calon kita masing-masing.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar