Dilampau yang lalu
Terlalu dini tuk mengerti deru
Ku hampiri hawa
Dia sedang menderita
Kucoba jadi pelipur lara
Kucoba rajut cerita
Dia jadi sobat dalam dada
Entah kemana erat pundak tangannya
Dia goreskan cerita
Bagaimana makna bahagia
Namun kalanya
Ia pergi entah kemana
Tampa ucapkan sepatah kata
Setelah ku tau semua
Kuraih pundakku dan tersenyum di dada
Siapa dia?
Dia bukan sobat setia
Dia datang membawa dusta
Dan pergi membawa lara
Sungguh ku merindukanya
Air mata yang jatuh ketika bersama
dan senyum berbagi duka
Sobat kau sungguh tega
Tak kenal rasa iba
by:kus laila bilqis
Sabtu, 29 Oktober 2011
Sobat Dalam cerita
Dilampau yang lalu
Terlalu dini tuk mengerti deru
Ku hampiri hawa
Dia sedang menderita
Kucoba jadi pelipur lara
Kucoba rajut cerita
Dia jadi sobat dalam dada
Entah kemana erat pundak tangannya
Dia goreskan cerita
Bagaimana makna bahagia
Namun kalanya
Ia pergi entah kemana
Tampa ucapkan sepatah kata
Setelah ku tau semua
Kuraih pundakku dan tersenyum di dada
Siapa dia?
Dia bukan sobat setia
Dia datang membawa dusta
Dan pergi membawa lara
Sungguh ku merindukanya
Air mata yang jatuh ketika bersama
dan senyum berbagi duka
Sobat kau sungguh tega
Tak kenal rasa iba
by:kus laila bilqis
Terlalu dini tuk mengerti deru
Ku hampiri hawa
Dia sedang menderita
Kucoba jadi pelipur lara
Kucoba rajut cerita
Dia jadi sobat dalam dada
Entah kemana erat pundak tangannya
Dia goreskan cerita
Bagaimana makna bahagia
Namun kalanya
Ia pergi entah kemana
Tampa ucapkan sepatah kata
Setelah ku tau semua
Kuraih pundakku dan tersenyum di dada
Siapa dia?
Dia bukan sobat setia
Dia datang membawa dusta
Dan pergi membawa lara
Sungguh ku merindukanya
Air mata yang jatuh ketika bersama
dan senyum berbagi duka
Sobat kau sungguh tega
Tak kenal rasa iba
by:kus laila bilqis
Pahlawan Kecil Mimpi
Sayup lentera tuhan kembali ke sarangnya
Aku duduk di sudut kota
Memandang pilu anak tiada berorang tua
Mungkin aku layaknya mereka
Menepis lara dalam angkara murka dunia
Kuasa illahi tak luput usaha manusia
Kita manusia hanya titik noda
Lelah akan kehidupan
Menangis akan derita yang mendera
Tapi takkan nampak pada rupa
Ketika wajah kecil adikku merajuk pilu
Dengan tegar, kurauk tangan adikku
Kubalas senyumkecil palsu
Adik jangan berkecil hati Aku tiada akan berhanti
Karena hidup selalu menanti
Biar tangan halusku
Mendekap tubuhmu
Biar tubuhku lelah tuk hidupmu
Aku ingin hidupmu tiada seperti aku
Adikku raih rongga kecil mimpimu
Walau sempatmu hany sejengkal kuku
Biarlah aku yang nista
Tapi adikku kau harus maju
by kus laila bilqis
Aku duduk di sudut kota
Memandang pilu anak tiada berorang tua
Mungkin aku layaknya mereka
Menepis lara dalam angkara murka dunia
Kuasa illahi tak luput usaha manusia
Kita manusia hanya titik noda
Lelah akan kehidupan
Menangis akan derita yang mendera
Tapi takkan nampak pada rupa
Ketika wajah kecil adikku merajuk pilu
Dengan tegar, kurauk tangan adikku
Kubalas senyumkecil palsu
Adik jangan berkecil hati Aku tiada akan berhanti
Karena hidup selalu menanti
Biar tangan halusku
Mendekap tubuhmu
Biar tubuhku lelah tuk hidupmu
Aku ingin hidupmu tiada seperti aku
Adikku raih rongga kecil mimpimu
Walau sempatmu hany sejengkal kuku
Biarlah aku yang nista
Tapi adikku kau harus maju
by kus laila bilqis
Sajak yang ku tinggal
Kasih...
Sajak ini ku lantunkan,
Ketika hati ini tersayat pedang rasa
Menorehkan luka dalam beribu bahasa
Manis kata hany bianglala morgana..
Yang terlintas dalam ilusi belaka
Sudah berabu laraku
Meluap dalam asa kalbu..
Dulu cinta begitu bahagia
Terajut hingga akarnya
Tapi kini hilang termakan waktu
Tak tersisa kepingan batu..
Mungkin kataku tak pernah kau tau,
Mungkin aku nista bagimu
Tapi di sejengkal duniaku itu..
Tak sedikitpun ku berpaling darimu..
Kasihku...
Mungkin kisah kita hanya lalu,
Tapi sajakku..
Selalu terjaga membasuh namamu,
Jiwamu tlah merasuk,
Membumbung dalam tiap goresan tintaku..
Kasihku...
Ketika ku tak lagi disampingmu..
Ingatlah selalu sabdaku.
by:kus laila bilqis
Sajak ini ku lantunkan,
Ketika hati ini tersayat pedang rasa
Menorehkan luka dalam beribu bahasa
Manis kata hany bianglala morgana..
Yang terlintas dalam ilusi belaka
Sudah berabu laraku
Meluap dalam asa kalbu..
Dulu cinta begitu bahagia
Terajut hingga akarnya
Tapi kini hilang termakan waktu
Tak tersisa kepingan batu..
Mungkin kataku tak pernah kau tau,
Mungkin aku nista bagimu
Tapi di sejengkal duniaku itu..
Tak sedikitpun ku berpaling darimu..
Kasihku...
Mungkin kisah kita hanya lalu,
Tapi sajakku..
Selalu terjaga membasuh namamu,
Jiwamu tlah merasuk,
Membumbung dalam tiap goresan tintaku..
Kasihku...
Ketika ku tak lagi disampingmu..
Ingatlah selalu sabdaku.
by:kus laila bilqis
Senin, 24 Oktober 2011
Aku dan duniaku
Aku adalah serpihan pilu
dengan kegelapan menuntun hasratku,,.
Ktika aku dan duniaku terpaku oleh waktu,..
Senyumku bisu tak mampu berkata,..
Karena dunia terlalu munafik tuk baik,.
Aku tak yakin,,.
Adakah manusia tampa dosa,.
Sedang kita selalu nista,,
terkadang lara yang kurasa membekas hingga jeruji kalbuku,,.
Mataku tak dapat melihat lagi seberkas kain putih suci,,
lalu bagaimana hidup berjalan bersama waktu yang jahanam..
By: kus laila bilqis
dengan kegelapan menuntun hasratku,,.
Ktika aku dan duniaku terpaku oleh waktu,..
Senyumku bisu tak mampu berkata,..
Karena dunia terlalu munafik tuk baik,.
Aku tak yakin,,.
Adakah manusia tampa dosa,.
Sedang kita selalu nista,,
terkadang lara yang kurasa membekas hingga jeruji kalbuku,,.
Mataku tak dapat melihat lagi seberkas kain putih suci,,
lalu bagaimana hidup berjalan bersama waktu yang jahanam..
By: kus laila bilqis
Langganan:
Postingan (Atom)