Senin, 22 Desember 2014
Rona merah pada roman remaja bagian 3
Aku tidak mengerti entah kak bowo dan osi telah berpacaran atau tidak yang jelas aku benar-benar malas untuk memikirkannya...
iya aku akui aku menjadi amat minder,dan diapun berlalu begitu saja....
beranjak menuju kelas 9 aku bertemu seseorang entah lah dulu sering kusebut cinta pertamaku tapi sekarang aku sendiri bahkan tak tau aku pernah menyukainya,...
***
Aku terlihat asyik memainkan hp di dalam kamar,bahkan tak terasa seharian aku telah bermain hp,ya aku senang sekali dapat mengenal media sosial bernama QEEP mungkin program itu buatan india jadi memang banyak orang india yang menggunakannya,aku bertemu dengan seorang hindu bernama Mohit kumar sign dia terpaut 5 tahun dengan ku,aku memang senang mengobrol menggunakan bahasa inggris sekaligus memperbanyak kosa kataku,dia bercerita banyak tentang negaranya dan keluarganya. Aku berpacaran dengannya hanya lewat dunia maya,dan aku senang bisa sempat mengenalnya,alasanku dulu tidak melanjutkannya karena memang keyakinan kita berbeda.
Ujian telah selesai kini tinggal ujian praktek,aku melihat handponeku kulihat ada undangan pertemanan di qeep dari luqmanul hakim,aku menerima undangan tersebut,
"Hyy..."dia menyapaku
"hy jga,asl pls?"(itu adalah cara untuk mengetahui umur dan asal)
"Luqman,15 th ,bndar lampung,km"
"lyla 15 th,Purwokerto,jawa tengah"
singkat crita aku telah berkenalann dengannya,dia adalah seseorang yang sangat baik,tampan,dan aku suka karena dia adalah sosok yang bisa dikata alim tapi tidak kuno,kami berbagi hobi dan cerita,,..
"lg ap ly"chat singkat dari luqman
"aku mau story telling ini lagi praktek bahasa inggris"
"ok semangat ya"
aku hanya membaca chat singkat itu kemudian kututup hpku,dan akyu baru sempat membukanya lagi saat selesai dan aku melihat chat dari luqman
"ly kita pacaran yuk"
aku kaget duh ini anak dya kira pacaran itu kaya main dakon apa enak banget bilangnya
"kamu itu lucu ngajak pacaran kok kaya ngajak main-main ih,,"
"lho emang gimana harusnya"
"ya ngomong dulu yang bener"jawabku
"Ly aku suka kamu,kamu mau ga jadi pacar aku?"
"iya,,..iyah ...aku juga suka kamu"
"jadi mulai sekarang kita pacaran?"tanya si luqman
"menurut kamu?"
"iya dong"
dan setelah itu dia memanggilku Beep dan aku memanggilnya ayank,tapi perjalanan yang singkat mungkin hanya 3 bulan aku diberi kesempatan untuk mengenalnya,setelah itu dia menghilang tanpa bekas,bahkan saat ini aku tau dia adalah seorang calon dokter,dan well cewe yang menemaninya juga seorang calon dokter dari UI,oh god memang sangat serasi<sama-sama,alim,pintar,cantik-dan tampan,dan calon dokter,memang sangat sempurna,dan membuatku iri,tapi ityulah takdir tuhan seperti kata pepatah "pasanganmu adalah cerminan dirimu" rasanya memang benar,aku tidak pernah berkomunikasi dengannya lagi memang sangat disayangkan aku pikir kami dapat berteman,tapi aku sendiri tidak tau untuk alasan apa dan mengapa dia dan adiknya seperti sangat membenciku.
bersambung....
Kamis, 04 Desember 2014
sebuah penantian,By K. Laila Bilqis
KIta mereka bilang kita bersama..
Benarkah..??
bahkan aku sendiri tak mengerti..
kita bersama tapi tak saling bicara..
kita bersama tapi tak berdua...
kita bersama tapi tak saling merasa...
bahkan berkali kutanya kembali..
benarkah kita bersama..??
atau hanya lebel semata..
Jarak telah memberikan celah cukup dalam..
anatara kau aku dan hati kita..
dimana dilema selalu jadi racun cukup baik,,.
nyatanya aku pernah jatuh,,.
dan aku kembali berdiri di sisi yang sama,..
taukah,,..??
aku tak setegar dulu,...
dihantui beribu ketakutan..
dan di sodomi pertanyaan
itulah yang merengkuh kokohku...
Aku bahkan tak tau..
berapa lama lagi..
aku akan tetap duduk di sisi yang sama..
yang jelas aku sangat muak
dijeruji perasaan logikaku sendiri..
omong kosong!!
bibir memang pandai berucap..
apakah aku punya cukup waktu untuk menunggu??
atau usia ini tak akan sampai...
ya aku takut..
suatu saat waktu memisahkan kita dengan keadaan ini....
Benarkah..??
bahkan aku sendiri tak mengerti..
kita bersama tapi tak saling bicara..
kita bersama tapi tak berdua...
kita bersama tapi tak saling merasa...
bahkan berkali kutanya kembali..
benarkah kita bersama..??
atau hanya lebel semata..
Jarak telah memberikan celah cukup dalam..
anatara kau aku dan hati kita..
dimana dilema selalu jadi racun cukup baik,,.
nyatanya aku pernah jatuh,,.
dan aku kembali berdiri di sisi yang sama,..
taukah,,..??
aku tak setegar dulu,...
dihantui beribu ketakutan..
dan di sodomi pertanyaan
itulah yang merengkuh kokohku...
Aku bahkan tak tau..
berapa lama lagi..
aku akan tetap duduk di sisi yang sama..
yang jelas aku sangat muak
dijeruji perasaan logikaku sendiri..
omong kosong!!
bibir memang pandai berucap..
apakah aku punya cukup waktu untuk menunggu??
atau usia ini tak akan sampai...
ya aku takut..
suatu saat waktu memisahkan kita dengan keadaan ini....
Langganan:
Postingan (Atom)