memandangmu...
aku menemukan kehangatan..
mencintaimu adalah seperti fajar yang kerap berganti petang..
meski begitu tak jua ku jera menantikannya...
cintamu laksana gelorah dalam jiwaku..
hidup mndarah daging bersama keheningan...
cintamu laksana pedang..
menyelamatkan tapi terkadang menorehkan luka..
aku tercandu cawan cintamu..
terkadang sepi kerap menjeruji hati..
terkadang berlalu seperti angin lalu..
cintamu laksana karam..
menghanyutkan..
ap kau prnh brmimpi cinta...
ada sayap menggenggam jantung..
mencari arah kemudi..
bermuara...
muara..
laila bilqis
Minggu, 14 Agustus 2016
cinta
Senin, 12 Oktober 2015
Sedikit isi hati
Mungkin Ga si kalo AKu kepengen taun depan bisa punya pasangan,APA berlebihan...
Tapi sepertinya Aku harus mepupuskannya,cuma mimpi yang Ga bakal bisa kelaksana,padahal Aku pngn nikah maximal 23 APA bisa??
Sedang Aku tau Dia Baru Mau serius 2th lagi,ITU brarti kmungkinan menikah 3th lagi,yang artinya umurku 24.....
Hm....tapi Aku juga Ga bisa maksain,Aku Ga Mau kalo Dia akhirnya belum siap untuk mempunyai keluarga yang artinya seluruh tanggung jawabnya akan jauh lebih besar,Aku Dan kelak ankku dengan kehidupan Kami....
Aku Ga Mau maksain,Aku takut nantinya malah belum siap Dan jadi tempramen,karena Kamu belum siap jadi kepala rumah tangga...
Aku Mau Kamu sebagai kepala rumah tangga yang Baik,suami yang patut jadi panutan Dan ayah yang Baik untuk anak-anakku...
Dan demi Itu aku Mau menunggu...meski entah sampai Kapan....
Seandainya apa yang Aku inginkan bisa terwujud...
Ya tapi ini bukan Salah siapa-siapa..
Kamis, 08 Oktober 2015
Jarak Dan waktu
Malam Tak pernh memberi cahaya...
Bintang Tak selalu berpijar...
Hatiku... enth kuselipkan dimana..
Rasanya Mungkin mulai mati di telan kekecewaan...
Aku hampir tak bisa merasakn lara....
Duri yang tertancap telah mendarah daging bahkan mulai terbiasa dengan sakitnya...
Ini adalah sangkarku...
Dan Aku Tak pernah punya kuasa untuk terbang...sayapku rapuh tumbang oleh badai...
Tiap detik Aku men coba masuk dalam susunan saraf otakmu.
Aku ingin mencoba berfikir seperti Kamu.
Ku tak mengerti tentang waktu yang mempertemukan Kita terlalu cepat Atau tentang jarak yang terbentang sangat jauh...membuat Aku Dan kau pada sisi yang berlawanan...
Ini hidup yang sungguh lucu..terlalu lucu untuk ditertawakan...
Apa Kita bisa tertawa?
Aku mencintaimu dalam doa...
Lantunkan irama kala petang datang...
Ku sebut kau dalam syairku...
Bernada cunta ku kirumkan pada Tuhan...
kasihku...bebaskan aku...
Dalam sepi yang menyeruak di nadi...
Wujudkan imajinasi bertema mimpi...
Tak ada... permata yang kupunya...
Hanya miliki seonggok asmara..
Aku berharap pada rembulan..
Tapi tak jua tunjukan wajahnya...
Jarak dan wktu trbentang....
TAk mampu Kita pangkas,lantas,,, akankah Kita tertawa???
Selasa, 18 Agustus 2015
dilemaku
berteman pilu beratap sepi...
aku...
tak punya secercah cahaya..
hari ini aku hanya melihat malam yang tak berbintang..
aku terlalu lelah untuk maju..
terlalu letih untuk dilema..
aku ini siapa??
aku tak ada percaya dalam jiwa...
aku sepi sibuk dengan ilusi..
manusia yang bodoh..
berulang kali aku membangun..
sebanyak itu juga kau merobohkan..
hingga tak tersisa satupun untuk kupercaya lagi...
aku ini siapa?milik siapa?
milikmu tapi tak pernah diperdulikan..
milikmu tapi tak pernah dibanggakan..
milikmu tapi kau abaikan,,,.
dan milikmu tapi selalu tertipu..
perasaan sakit macam apa ini??
lelah,,pilu..merasa terbuang dan tak diperdulikan..
tapi tetap kubiarkan,,..
aku tak berontak..
karena memang tak mampu..
tapi tak jua dapat ku bendung..
entahlah,,..
biarlah roda waktu gerakkan semuanya...
setidaknya aku berharap lebih baik untuk esok...
Minggu, 16 Agustus 2015
Aku dan kamu
Aku tidak pernah berdaya terhadap jarak ini,,dan aku harus melaluinya kembali...
Sejujurnya aku sangat egois aku tak mau ada seorang selain aku yang ada di hatimu,seorang yang mampu membuatmu tertawa disana...
Tapi aku punya daya apa...
petani
segenggam padi,,..
lama hujan tak datang..
yang dijumpai mentari terik,,.
Dua,tiga aku tlah menanti
tetes hujan tak membasahi..
rerindangan gugur tak bersemi..
layu tak jadi api..
petani berkalut pilu..
meratapi ladang tak menghijau..
angin panas tiupkan rindu..
pada sosok pencipta jagad...
esok ketika tetes air telah hadir..
mentari tak begitu terik..
dan rerumputan menghijau..
bersama itu kan kau jumpai...
senyum kecil dari seorang petani..